Assalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh
Adalah momen dimana semua orang
menanti untuk menyaksikan kurban pastinya itu sangat menyenangkan bukan .Ia
berbeda sekali dengan saya , saya lebarannya tidak dengan orangtua saya karena
semasa saya hidup dipondok pesantren modern ar-risalah kami tidak diperbolehkan
pulang saat idul adha dan kami harus lebaran dipondok bersama teman – teman
dipondok dari kelas 1 sampai kelas 3 sma .Alasannya karena libur kami hanya
sebentar ya terpaksa deh berbagai macam harus kami tanggung resiko selama lebaran
dipondok bersama keluarga besar pondok dan yang kami alami saat itu tak lain
adalah mencintai kebersamaan . Lucu aja yah waktu kita melaksanakan shalat idul
adha saya masih ingat sekali waktu dimana kita pertama kali melaksanakan shalat
hari raya islam tidak bersama orangtua dan keluarga kita , namun bersama teman
– teman yang baru dan keluarga di pondok anehnya semua teman – teman dari mulai
sebelum shalat sampai shalat selesai nangis tiada henti termasuk saya hehe.
Karena wkatu itu saya masih berada dikelas 1 sma jadi belum pernah yang
merasakan lebaran jauh dari orang tua berbeda dengan mereka yang telah terbiasa
,Ada mbak yang nanya sama saya kok kamu nangis dek? Saya hanya terdiam dan saya
terus saja menangis terus mbak itu mengatakan kamu sudah besar mbak kenapa
harus nangis ? disini kamu tidak
sendirian ada mbak disini dan teman – teman yang lain semangat
dong.Sejak saat itu jika jauh dari orangtua saat lebaran saya sudah terbiasa ,
terbiasa sendiri tanpa orangtua.
Pasti rindukan? Sudahlah jangan ditanya tentang rindu karena tidak
ada yang tahu kapan rindu itu akan berlabuh.Saya pikir tidak ada yang mampu
menahan gejolak rindu apalagi bersama orangtua.Dan rindu itu bisa datang kapan
saja dalam keadaan apa saja , bisa jadi saat kita lagi sibuk- sibuknya menulis
tiba- tiba ke ingat ibu ingat keluarga dan rindu semuanya . Kalimat rindu itu
tidak beraturan menurutku dan rindu itu takdir yang bisa menguatkan kita hingga pertemuan itu tiba.Bersabarlah wahai
hati , Saya sudah terbiasa sekali untuk jauh dari orang tua tapi saya belum
bisa menghentikan air mata di hari pertama lebaran saat melaksanakan shalat
idul adha.Apalagi ketika momen bersalaman bersama orang – orangtua yang ada
disekitar kita .Menurutku ini adalah kepahitan hidup yang harus dirasakan anak
– anak yang menuntut ilmu diseberang sana jauh dari orangtua.Hidup mandiri
sekali .Dan pada hari itu saya mengakui bahwa rindu itu menyiksa batin, tapi
harus tetap bertahan karena belajar jihad dijalan Allah .
Kel:52 semarang kota bengkulu kkn |
Lebarang Idul adha ini ada yang
mengatakan hari raya haji karena pada bulan tersebut banyak masyarakat yang
menunaikan haji dan bisa pulah disebut dengan hari raya tempatnya penyembelihan
kurban yang dinanti – nanti masyarakat semua kalah itu pada zaman nya nabi
Ibrahim allah berfirman untuk memberikan ujian kepada nabi ibeohim untuk
menyembeli putra pertamanya yaitu nabi Ismail dan nabi ismail sangat bersedia
dan ikhlas karena itu merupakan perintahnya dari Allah swt .Nah teman – teman
pasti sudah tahukan ceritanya nabi ibrohim dan putranya. Dan yang disembelihpun
bukan nabi Ismail melainkan berubah menjadi domba atas kuasah Allah swt.Dan
kali ini sepertinya saya juga lebaran di kota Bengkulu bersama teman – teman
kece yang baik hehe kami diamanahkan untuk mengabdi pada masyarakat kota
Bengkulu kkn Kuliah kerja nyata dari berbagai penjuru dunia universitas
muhammadiyah se –indonesia berjumlah 42 universitas . Kebetulan sekali keadaan
sekarang ini menepati lebaran pada bulan agustus tanggal 11 jadi kami
menikmatinya bersama teman – teman baru dan pengalaman baru , keluarga baru,
semuanya baru , sepertinya ini pengalaman yang ke berapa saya enggak tahu yang pastinya
saya sudah sering merasakan yang namanya jauh dari orangtua dan menemukan orang
baru seperti mereka . Saya , kami, mereka dan dia adalah mahasiswi dan
mahasiswa pilihan yang harus mengabdi di masyarakat kota Bengkulu.
Bukan hanya itu kami tidak perlu
memasak lagi tapi kami difokuskan untuk program kerja nyata terhadap
masyarakat, jadi kami tidak pusing lagi memikirkan setiap harinya harus masak
apa ? karena sudah ada yang membantu kami untuk memasak setiap harinya.
Terimakasi ibu dan semoga lebaran nanti kita sama – sama bisa merasakan
kenyamanan disini dan selamat menikmati suasana lebaran bagi kalian yang masih
lebaran bersama orangtua , dan keluarga ,dan jangan lupa bersyukur.
#bloggerbengkulu
Tidak ada komentar