Powered By Blogger

Bab 1

Pixabay 

Tugas kita memang tidak untuk menyenangkan semua orang, tapi kita bisa menghindari itu secara perlahan-lahan.

Kau mungkin tidak tahu bagaimana usahaku untuk terus bersikap baik, menahan jari agar tidak sembarang mengetik yang tidak aku inginkan dan tidak pula diinginkan oleh orang lain. 

Saat kau membaca pesanku awalnya aku hanya mencoba menjadi orang lain agar kau senang, agar kau bahagia mengenaliku. Beberapa Minggu kemudian aku tetap menjadi orang lain usahaku tidak sia-sia aku bisa menahan jariku untuk tidak mengetik sembarangan sehingga membuat luka saat orang-orang membacanya dan akupun sesaat merasakan sakit, karena itu bukan sikapku yang sesungguhnya. 

Aku terus berusaha kuat bagaimana caranya merubah diri supaya menjadi seseorang yang engkau inginkan. Pelan-pelan sekali. Aku sedang tidak berlari tapi rasanya seperti dikejar-kejar rentenir, menahan sesuatu yang memang  bukan kebiasaan kita memanglah menyakitkan. Tapi bertahan dengan sikap yang Toxic menyebabkan orang -orang yang kita sayangi pergi akan lebih menyakitkan bukan. 

Sekarang ada istilah kata Toxic sesuatu yang berlebihan sesuatu yang ditambah -tambahkan sesuatu yang diada-adakan padahal tidak ada. Next sesaat ingin memulai keluar dari zona Toxic yang kata orang-orang berlebihan aku merasakan sakit yang amat luar biasa, seharian gak makan nasi, gak selera mau ngapa-ngapain. 

And yang selalu terngiang-ngiang ditelinga itu "kamu itu berlebihan, Semua jadi negatif gak ada positifnya lagi pikiran mu." Cetusnya dari jari yang mengetik dan aku mulai memahami secara perlahan-lahan kalimat itu. Awalnya aku marah dan berkata: " kalau kalian tidak bisa menerima sikapku yang berlebihan ini tidak masalah, bagiku aku juga tidak perlu menjadi orang lain lagi, aku percaya diri untuk menjadi diri sendiri." 

Terus menyalakan orang lain karena mereka meminta aku berubah secara perlahan-lahan aku dengan ketus menjawab " aku tidak mau berubah ini adalah sifat ku dari lahir." 

Nyatanya, aku terus kepikiran apa mungkin aku yang berlebihan bertingkah seenak yang aku mau, dan menyebabkan semua orang pergi meninggalkanku semuanya. Malam harinya tangisanku mulai pecah' karena merasa dijauhkan oleh mereka. Dan berpikir rasanya tidak akan ada lagi yang mau berteman denganku karena sifat sensitif ku ini. Tiga hari lamanya aku menangis terus merenungi sebab aku sudah memasuki fase dewasa. 

Tanda-tanda masalah akan datang segala penyebab dan cara menyelesaikan nya kita sudah tahu bagaimana mengatasinya, beberapa hari kemudian aku masih menyalakan keadaan begini: "kenapa orang lain tidak bisa menerima kekurangan ku, sedangkan aku berupaya memahami mereka, bersikap baik dan sering membantu."  Pikirku malam itu kata-kata itu hanyalah sebuah penenang saja di benakku.

Karena punya rasa penasaran aku mulai bertanya pada teman terdekat melalui ponsel yang tergeletak diatas kasur berwarna pink itu, Yapp aku menyukai warna pink hehe nuansa kamar yang sangat indah bertolak belakang dengan sikap ku yang kekanak-kanakan ini. 

Telpon berdering teman satu persatu mulai mengangkatnya, dan berkata sesingkat mungkin cerita nya. "Bukan mereka tidak menerima kekurangan kamu, tapi memang kamu nya yang berlebihan aku rasa begitu, coba kalau kamu disposisi mereka, apa mungkin kamu mau di perlakukan seperti itu." Ujarnya.

Mungkin saja tidak, (dalam hati aku berguman) mematikan telpon dan berpikir apa mungkin aku yang berlebihan, tapi kenapa semua orang menyalakan aku, (masih tetap egois dan merasa benar) ya itulah aku, tapi walaupun begitu aku tetap meminta beberapa pendapat dari teman, berusaha ingin tahu bagaimana sifat asliku yang kadang berubah-ubah keadaan.

Yess, ternyata benar, aku terlalu berlebihan menyikapi sesuatu sehingga orang-orang kadang mengambil kesempatan itu, hanya untuk memanfaatkan kebaikan yang kita miliki. Kalau sayang berlebihan kalau benci juga berlebihan gak ada kata maafnya. 

Belasan tahun memiliki sikap yang seperti ini dan ke umur yang saat ini Alhamdulillah ada yang menyadari dan semakin kesini semakin ingin berubah menjadi lebih baik lagi. Rasanya sangat berat ga ada sesuatu itu yang tidak berat apalagi yang bernilai baik. 

Berubah bukan soal sakit hati saja, dan kalaupun harus berubah karena orang lain penyebabnya tidak masalah pelan-pelan perubahan akan datang dan kamu bisa memperbaiki diri berubah karena apa dan tujuan nya apa. 

Meski sangat sakit kalau efeknya menjadi positif bernilai baik tidak masalah. Ini adalah kebahagiaan yang terdampar sebelumnya sesaat kamu melupakan itu. 

Setelah perubahan mendekatimu dan memberimu kesempatan kenapa tidak mencoba saja, segala sesuatu akan berat jika tidak dilakukan, dan akan berat juga jika dilakukan, tapi rasa penasaran selama ini akan terbayarkan karena kamu sudah mencoba yang terbaik.

Bernilai positif Semua orang pasti menginginkan nya, tapi tidak Semua orang bisa memiliki nya, kadang dari kalangan kita paham akan teori tapi belum tentu punya kesempatan untuk mempraktekkan nya.

Sejak saat itu, setelah kecewa pada hari itu , setelah merasa diri ini paling benar dan paling baik, akhirnya perlahan-lahan aku mulai merubah nya, dari hari ke hari aku Mulai mencintai proses pembentukan diri. 

Awalnya mungkin akan terbentur, terbentur, dan terbentuklah sebuah tujuan yang nyata. Menjadi kebiasaan yang di hias dengan nilai-nilai positif.



Tidak ada komentar

Reti suryani

Reti suryani
Muslimah untuk Indonesia