Powered By Blogger

Pilihan ibuku bukan inginku


Coretan Tinta Emas



Aku sedikit tidak terima dengan pilihan ibu padahal dalam agamaku mengajarkan .Tidak boleh membentak seorang ibu apalagi harus bertentangan seperti ini, 

Jujur saja aku anak yang sangat manja terluka sedikit saja aku menangis , tapi aku juga seorang pemalas aku tidak mau bekerja ataupun membersikan rumah 

dari karakterku kalian bisa membayangi bagaimana sikapku iyakan. Aku tidak bisa apa – apa belajarpun malas ngaji tidak bisa makan harus disuapin. 

Aku perempuan seorang diri yang orangtuaku miliki satu – satunya.Masa kecilku dipenuhi dengan warna – warni kebahagiaan .Ibuku selalu memanjakanku.

          Rumaku sangat strategis disamping rumah ku ada masjid disebelahnya lagi ada kebun yang berisikan buah – buahan.

Setiap malam aku berangkat ke masjid dengan tujuan untuk mengaji tapi aku malah ngobrol bersama teman – teman ku tidak hanya itu teman – teman sudah pulang dari masjid aku pun belum sampai kerumah.Aku masih asyik bermain  biasanya diluar.

 Ibu  mencariku terus dan segera membawaku pulang .Aku tidak bisa berteman dengan siapapun yang menurut ku baik.Selalu ada celah ibu untuk mengatakan bahwa teman- temanku tidak baik.

          Aku sering diajari membaca sama ibuku tapi aku selalu menolak  ibuku seorang pedagang sama seperti ayahku mereka

 sama – sama sibuk dalam bekerja tugasku hanya main dan aku tidak pernah membantu orangtuaku ,makan saja aku selalu disuapin.

Gimana mau kerja bagiku kerja itu tidak penting sekali .Untuk apa bekerja duniakan milik aku .(Waktu itu aku berkata seperti itu )

 ada hal yang paling ditunggu – tunggu sama orangtuaku yaitu pembagian raport. Wah pembagian raport itu semua siswa –siswi wajib membawa nasi jika tidak raportnya tidak  hanya dibagikan.


 Bukan yang bawak nasi tapi guru – guru juga begitu.
Biasanya sih saling tukar menukar  buka gitu.Seru? Menurutku sangat menyenangkan sekali.

          Pagi itu ibu sibuk menyiapkan bekal untukku dan aku masih saja terlelap dalam tidurku .Lalu ayah membangunkanku yah terpaksa harus bangun deh, Jangan salah walapun aku pemalas tapi aku cepat sekali bangun tidur hehe ya kalau dibanguni.Aku sering kali bangun subuh tapi aku gak mau shalat paling aku hanya melihat ibu dan ayahku shalat.Hobi ku adalah bermain dan memanjat pohon apa saja apalagi pohon sawit. Ciri khas ayahku dia sering kali mandi sebelum subuh (aku berdoa dalam hati semoga bisa menular sama aku ) faktanya ya begitu.Hobi ibuku adalah memasak sampai – sampai jika mau lebaran tetangga kerumahku biar bisa masak barengan ibuku.
Keindahan dunia itu hanya sementara

          Tiba disekolah saat pembagian raport , aku mah gak ada dig dug dag nya sih santai aja walaupun ibu ku mengatakan jangan – jangan kamu enggak naik kelas lagi .”Dalam hati bodo amat biarin” enggak naik kelas syukur bisa belajar lebih lama lagi .Tersentak saat itu namaku dipanggil dan aku langsung kedepan menghadapi guruku bersama orangtua agak kaget sih dengarnya aku mendapatkan juara ke 2 (dua) iya rasanya enggak percaya bangetkan enggak mungkin rasanya belajar enggak pernah pemalas iya, enggak punya etika, jorok lagi, ini semua lengkap. Apalagi belajar yah sepulang kerumah ibu sellau membangga banggakan aku biasa anak tunggalnya mendapat peringkat ke 2 di kelas yah banggakan .Menurutku biasa aja namun ibu dan ayahku senang sekali .Sejak saat itu kemauan ku dituruti semua dengan ibuku. Terimakasi ibu dan ayahku  Iloveyou semoga kalian sehat selalu dan selalu sayang sama aku.

          Waktu itu aku merasa masalah tidak berani mendekatiku karena kebahagiaan yang aku miliki rasanya sempurna sekali hidupku.Bersama ayah dan ibuku tidak ada yang mengganggu , namun waktu terus berjalan detik terus berputar matahari dan bulan bertukar terus malam dan siang selalu menjadi saksi.Duka melanda dalam kehidupanku menjadikan aku seorang anak yang sangat culun pemalu dan tidak percaya diri berjalanpun aku tertunduk seakan ada beban berat dikepalahku.Ayah bangkrut ibupun juga seperti itu ,sehingga keluarga tidak harmonis lagi .Seketika itu aku belum terlalu mengerti bagaimana harmonisnya keluarga dan indahnya selalu bersama keluarga.Yang aku tahu kami harus pindah dari daera tersebut.Air mata bercucuran sangat deras seperti air terjun yang terus mengalir.Masalah kami sama seperti bencana air hujan , bedai , lalu banjir. Tapi belum ada gempanya masih ada untungnya.
Warna - warni kehidupan

          Sejak saat itu aku harus mandiri aku juga tahu kondisi orangtua sangat terpuruk , aku harus pindah kesekolah lain .Disekolah yang baru aku sangat pendiam dan pemalu dan aku sering kali tidak punya uang untuk belanja karena kondisi orangtuaku.Bahagiaku hanya sesaat aku sering kali memikirkan keadaanku yang kemaren dimana ayah dan ibu selalu memperhatikanku tidak  ada masalah apapun.Selalu tersenyum bahagia bersamaku lebih banyak waktu bermain bersamaku.Lebih memperhatikanku .Duniaku seakan berubah sekejap saja .’’Seperti saat kita memejamkan mata ,lalu membuka mata aku sudah berada didunia lain’’.Seperti itulah keadaanku mungkin jika saja aku sudah dewasa aku akan menangis kencang sekali. Biar dunia tahu aku tidak menerima keadaan seperti ini.

          Sejak saat itu banyak hal yang aku pelajari aku belajar dari hal yang kecil .Makan tidak perlu disuapin lagi , belajar membersikan rumah , sering membantu seseorang .Belajar adab , belajar mengerti kondisi orangtua, dan menuruti semua kemauan orangtuaku . Aku sudah besar dan aku harus dimasukan kedalam pesantren itu keinginan orangtuaku .Iya aku mengikuti keinginannya walaupun aku tidak mau masuk pesantren karena rasa sayang yang begitu dalam akhirnya aku mengikuti keinginannya.3 tahun beralalu aku harus kuliah dan aku meilih untuk tidak kuliah , namun orangtua memaksakanku untuk kuliah , aku tidak mau menurutinya aku bersih kersa mau kerja duluh baru bisa kuliah sendiri pakai uang sendiri .

          Dunia ini serasa membunuhku secara perlahan tidak kuduga aku bisa berubah menjadi wanita yang sangat mandiri .Mungkin orangtuaku snagat kaget dan aku menolak untuk kuliah karena aku takut ibadahku tidak sekuat sekarang ini .Karena menurutku kuliah itu banyak sekali teman- teman yang berbeda – beda .Bisa jadi aku terpengaruh dengan mereka oh tuhan aku harus bagaimana malam itu tiba dimana semua keluarga musyawarah tentang dunia kuliahku dan aku harus mengambil jurusan kemauan orangtua dan keluargaku .Aku masih saja menolak saat itu aku ditawarkan kuliah dimana saja yang aku mau  tapi aku diam saja aku bersih keras dan bisa jadi keras kepalah tapi sebenarnya niat ku baik aku tidak mau merepotkan kedua orangtuaku dengan biaya kuliah yang mahal sekali.Aku ingin mandiri aku menginginkan kuliah sambil kerja .
Saat aku mulai dewasa



Detik itu ibuku menangis dan akupun menangis karena aku tidak bisa mengungkapkan keinginanku aku hanya diam saja .Inginku kuliah sambil kerja aku menjadi sosok pendiam dari kecil karena masalah keluarga yang bertubi – tubi dari situ aku sedikit tertutup padahal ada banyak yang harus aku ceritakan tentang kehidupanku .Satuhal lagi aku sangat menjaga sikapku terhadap siapapun. Karena Allah mendengar doa ibuku akhirnya aku kuliah juga .Aku memasuki dunia perkuliahan yang menurutku hanya mengahbiskan uang semata . Bagaiamana tidak dikit – dikit uang mau ngapain uang .Tidak ada istimewahnya kuliah ini tapi aku terus menjalankan kuliah tersebut dengan mengikuti alur .Semester akhirpun tiba wah cepat sekali yah sudah semester akhir. Alhamdulilah sudah kuduga pasti banak yang bertanya.

          Aku mulai dewasa dimana saat itu ibu memintaku memilih pasangan tapi aku diam saja dalam hati, aku berpikir didunia perkuliahan ada banyak laki – laki yang aku tolak karena menurutku ya begitulah aku belum bisa menemukannya sudah itu saja alasanku.Setiap pulang liburan ibu selalu menuntutku untuk memiliki pasangan dia menceritakan tentang solehnya laki- laki itu .Bahkan tetangga rumahku bercerita dia rajin sekali bekerja , kerja apapun mau , shalat tidak pernah tinggal dan dia mandiri sekali.Kurang apalagi coba? Selalu – selalu dan selalu ibu menceritakan laki- laki itu .Aku menagis dalam setiap doaku karena aku tipe wanita yang tidak bisa memaksakan perasaan harus dekat walaupun tidak ada perasaan . Dan aku benar – benar tidak bisa dekat dengan laki – laki yang akunya tidak memiliki perasaan apapun walaupun sekedar teman.

          Aku mencoba memberi pengertian terhadap ibuku aku selalu mengikuti kemauan ibu dari kecil hingga aku dewasa. Namun ibu untuk kali ini aku tidak bisa memaksakan perasaanku .Aku belum bisa menerimanya dan dia bukan inginku .Spontan aku berbicara juga , ibu dipesantrenku banyak sekali yang soleh jika aku menginginkannya tapi aku tidak mau , bukan menolak menurutku biarkan perasaan ini mengalir sebagaimana mestinya.Aku tidak ingin di cari apalagi dijodohkan. Biarkan aku mencari sendiri dengan keinginanku ibu. Jangan memaksaku untuk mencintai siapapun ibu.

          Ibuku menjawab sudahlah ibu tahu yang terbaik untuk dirimu. Ibu tidak mengerti sekali menurutku. Persaanku bukan untuknya tapi ya aku belum tahu perasaanku untuk siapa tapi yang pasti aku sangat tidak menyukai laki- laki itu.Walapun aku suka sekali dengan laki – laki yang rajin bekerja dan sangat mandiri .Aku menangis terus  tertekan batin rasanya .Ada banyak hal yang harus aku ceritakan tentang perasaanku tapi aku rasa itu tidak penting. Yang penting saat ini adalah lelaki itu tidak bisa memiliki aku .Tuhan aku sangat tertekan aku menangis memikirkannya, aku tidak bisa mencintai seseorang  yang tidak aku cintai dari awal.Tapi aku juga sangat mencintai ibuku aku ingin dia bahagia dengan pilihanku .Sayangnya dia menginginkan aku dengan orang lain. Itu bukan pilihanku ibu jika kita sama – sama egois lalu siapa yang ingin mengalah. Dan aku tidak akan mungkin mebersamai orang yang tidak aku cintai.

Selesai

Cerita ini tidak ada endingnya ini hanya sinopsis dan ini bukan cerita saya ini hanya fikti belaka. Terimaksi sudah membaca tulisan saya tinggalkan jejak kalian ditulisan saya . Iya potonya mungkin saya tapi ini bukan cerita saya Terimakasi

Tidak ada komentar

Reti suryani

Reti suryani
Muslimah untuk Indonesia