Pantai pasir putih Bengkulu |
Detik demi detik demi sesuap nasi
Demi selangkah lebih maju lagi
Ketika tangan mulai Lelah
Mata mulai merabun
Telinga mulai tak terdeteksi
Bercucuran keringat dingin mengucur deras kau bagaikan tanduk yang membuat aku terpana lalu terbangun lebih lama
Hari demi hari aku lewati
Rasa cemas yang kian mendalam
Rasa khawatir yang sangat tinggi
Hingga menutupi jalan kedepannya
Rasa takut tidak tercapai
Hatiku bergetar dengan mata yang sayu
Waktu itu hidupku mulai hancur
Semua pergi meninggalkan ku
Hatiku hancur berkeping-keping
Saatku tahu dialah pemegang kunci utama nya itu aku terlelap sejenak kemiri kekanan
Namun hidup ku bukan mimpi tapi kenyataan pahit yang harus ditelan
Dan aku mencoba memejamkan mata
Hanya untuk memperbaiki kesalahan utama
Pikir ku aku harus memulai nya tanpa tahu kapan harus berakhir
Aku memilih untuk tidak terjebak dengan masalah yang ada didalam hidup ku saat ini
Yang telah menguras tenaga, mengucurkan keringat, memutarkan otak untuk segala keperluan mereka kau telah hancurkan hidupku
Namun pada akhirnya aku terbangun dengan sendirinya tanpa harus bergantung dengan orang lain. Dia menginginkan aku untuk tetap bertahan dalam lumuran darah itu.
Lalu aku mulai pergi perlahan membuka Kalimat yang baru dengannya
Bismillahirrahmanirrahim
#menulisharikesepuluh
#blogermuslimah
#bloghimapaiumb
#tantanganmenulissetiaphari
#www.retisuryani.com
#silvia.blogspot.com
satuusembilan.blogspot.com
#diraandrayani.blogspot.com
@ummiqulsum
@selvia_fajar
@weriantika
@diraandrayani18
Pada akhirnya kita memang harus berjuang sendiri
BalasHapusKadang bermimpi itu sangat Indah tapi balik lagi kita hidup didunia nyata yang mana perjuangan diri sendiri yang akan membawa ke pada keberkahan
Iya kan mbak :)
Iya dek benar sekali
HapusSemangat berjuang💐 saling menyemangati, karena kita sama-sama pejuang
BalasHapusPasti donk Wiri ku
BalasHapus