Powered By Blogger

Gimana caranya pulang?



Jembatan Brawijaya Kediri

"Beberapa waktu yang lalu, aku termenung memikirkan beberapa hal, tapi yang benar-benar menghantuiku adalah kapan dan dimana akan pulang kerumah."

Rumah siapa yang akan ditempati untuk diri ini berteduh dan sedikit mengadu, hanya sekedar beristirahat dari penatnya isi dunia ini. Dari banyaknya harapan yang belum terwujud.

Satu langkah kaki ini melangkah ternyata sudah jauh dari tempat duduk kemarin, tempat berhalusinasi yang indah dan nyata, dan beberapa tahun lalu sudah terwujud kan satu persatu keinginan.

Walau sangat lelah dalam perjalanan biasanya aku lebih memilih untuk diam saja dibandingkan banyak bicara, tapi lihatlah mereka yang hanya duduk, diam dirumah tidak banyak aktivitas, berani-berani nya melontarkan kata pedas itu. 

"Maaf, untuk mereka yang banyak bicara dan kerja nya sedikit, insecurity ku terbatas untuk orang-orang seperti kalian."

Banyak hal yang dapat dilihat namun tidak bisa diucapkan, banyak hal yang diucapkan tapi tidak bisa diungkapkan, hanya doa yang mampu melangitkan semuanya.

Sudah sejauh ini akhirnya, nyatanya aku tetap bersyukur karena semua angan-angan ku sedari dulu hanya bisa kulangitkan tidak banyak berbicara, tidak bisa juga meminta, tidak bisa juga mengadu, kepada siapa ingin mengadu? Apa itu pulang? Dimana tempat untuk pulang? Apakah aku punya rumah? 

Yang seperti orang-orang bisa pulang dengan bahagia dan menggenggam keinginan nya dan di suport oleh orang-orang terdekat.

 "Nyatanya dari dulu aku baik-baik saja sampai saat ini, semua yang kuinginkan cukup di langitkan saja."

Tuhan mendengar doa kita, walaupun seisi dunia tidak mendengar nya. Jangan menyerah, untuk kalian yang masih berjalan menuju cita-cita walaupun tidak satupun orang yang mendukung, semangat kalian tidak sendirian ada aku yang selalu berusaha kuat setiap harinya. Bisa dikatakan kita sedang sama-sama berjuang namun beda dalam cerita nya.

Menangis sesekali tidak apa-apa kurasa, bukan karena lemah, sebab menangis bisa membuat semua masalah menjadi lega, dan air mata adalah doa untuk diri kita agar lebih kuat lagi kedepannya.

Ini cerita siapa? Aku juga tidak tahu bisa jadi nyata bisa juga halusinasi, namun yang terpenting kita semua tidak menyerah dalam perjalanan, walaupun didepan seperti berkabut dan tidak menemukan jalan, ingat yang berkabut akan kembali terang, setelah hujan akan ada pelangi, dan setelah menunggu lama di sore hari senja pasti akan datang, walaupun datangnya hanya sebentar.

Kata orang-orang kata motivator terlebih yang sering sekali kita lihat di TV nasional, dan lebih seringnya di channel YouTube yang berfaedah, Motivator yang selalu memberikan inspirasi intinya orang-orang yang hebat yang sering kita tonton ketika sedang kebingungan menghadapi situasi.

Ingat, mereka juga berjuang untuk menghadapi masalah, mereka juga menuntaskan nya sendiri, mereka memilih jalan sendiri, hingga bisa mengumpulkan semua pengalaman dan berbagi kesemua ribuan manusia dimuka bumi ini. 

Mereka hanya memberikan cara bagaimana kita mengatasi nya sendiri dan melakukan nya dengan bijak, tetap saja sendiri tidak bergantung sama orang lain, apalagi cuaca, jangan kan orang lain cuaca saja sering berubah-ubah, kadang panas, hujan, dan tak menentu. 

Sebenarnya,,, secara tidak langsung alam telah mengajarkan kita bahwa sesuatu itu bisa berubah-ubah tapi, mengapa? Kita selalu percaya bahwa seseorang itu tidak akan berubah? Lalu, dengan mudah  mempercayai mereka untuk bercerita dan menampung keluh kesah yang kita miliki.

Apa ini salah? Tidak, tapi secara logis setelah berpikir lama mungkin kita bisa menemukan jawabannya sendiri dalam versi yang berbeda-beda. 

Biasanya, ketika ada hal yang menjanggal dari dulu aku selalu stay di website untuk berbagi cerita, serta pengalaman, yah, walaupun kadang tulisannya masih berserakan sama kayak perasaan ini hehe,  tapi gapapa cara kita meluapkan rasa sedih berbeda-beda sehingga cara mengatasi nya juga beda. 

Ketahui ternyata memang ada orang yang terlihat sangat periang tapi kehidupan nya sangat diluar ekspektasi kita, untuk itu berbagi melalui tulisan adalah hal yang tepat untuk orang-orang seperti ku anggap aja aku, bukan kalian. Tapi aku juga berharap ada yang membaca dan berkata:

 "kakak tidak sendirian aku juga merasakan dan mengalami hal yang serupa seperti kakak, yang kuat ya, kita sedang berjuang"

Kadang sesuatu yang menarik itu bisa dirasakan dengan adanya kecintaan, begitu juga dengan tulisan bisa dirasakan dengan seseorang yang mengalami hal yang sama saja. 

"Media sosial yang berfaedah seperti rumah tempat pulang"

Benar kata orang-orang sebarkan hal yang positif di media sosial karena itu akan sangat membantu mu untuk kedepannya nanti. Iya, kalian sangat membantu untuk orang-orang yang Introvet seperti ku.

Pernah ngerasain ga sih? Membaca buku sudah cukup untuk merilekskan pikiran, berdoa sudah cukup untuk menenangkan hati, dan menulis seperti pulang kerumah. 

Kita hanya menuangkan ide-ide kedalamnya  lalu mereka membantu ku untuk menyimpan semua keinginan yang hambar ini. 


4 komentar

  1. Bagus banget, dan memang iya kalau cara kita dan orang lain berbeda dalam meluapkan rasa sedih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbk, setiap kita memiliki cara yang berbeda-beda

      Hapus
  2. Yap! Satu orang yang paling bisa kita andalkan adalah diri kita sendiri. Mbak adalah tipe ekstrovert. Yang suka bercerita dengan orang terpercaya untuk mengurangi kesedihan. Sementara reti adalah introvert. Maka berdoa juga adalah cara terbaik. Mengadu kepada Allah. Dan benar. Menulis, berbagi kisah dan pengalaman adalah bentuk dalam mengekspresikan perasaan. Baik itu introvert maupun ekstrovert. Gimana caranya pulang? Ya balik lagi mengadu kepada Allah. Pulang lah ke rumah orang tua kita. Karena disana kita dilahirkan dan dibesarkan. Jika hubungan dengan orang tua kurang baik, maka segeralah perbaiki. Mereka lah surga kita.

    Dan selamat meniti mimpi. Mimpi memang tidak ada yang mudah. Butuh perjuangan keras. Dan jangan lupa untuk pulang setelah mimpi ku tercapai.

    Selesaikan urusanmu dengan dirimu sendiri.

    Semangat, adekku sayang. Mbak kangen dengan reti. Kangen masa-masa waktu di asrama dulu. Kangen keceriaan reti, sikap dan fikiran positif reti, senyumnya, tawanya, lucunya, anggunnya. Mbak berdo'a semoga kita bisa bertemu lagi yaa..

    Dan saat kita bertemu nanti, meski sudah banyak hal yang telah berubah? Kita jangan berubah, ya! Tetaplah hangat seperti dulu. Sehat terus ya, dek. Selalu dalam lindungan Allah. Big hug dari jauh.. ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbk makasih motivasi nya,,, makasih udah sering berbagi ilmu sikap positif mbk Alhamdulillah nular nya sekarang, kuat nya mbk sebagai seorang perempuan Alhamdulillah nular sekarang, ehhehe
      Alhamdulillah udah bljr banget untuk jadi orang yang mandiri sekarang mbk,
      Alhamdulillah ilmu yang mbk kasih gak sia-sia reti pernah bljr nulis sama mbk di perpustakaan, pernah juga nemani mbk buat skripsi,nyari buku, ahhhhh kangen....

      Makasih atas sikap bijak mbk dalam menghadapi situasi, semoga mbk sehat terus sekeluarga sekarang, alhamdulillah udah ada dede bayii hehehe penyemangat mbk,jadi istri shalihah untuk suami ya mbk, lancar terus rezekinya.
      Yang reti kangen dari mbak nengsi, cerianya, semangat nya, ketawanya bareng2 terus diet nya gak jdi gara-gara reti bawak makanan waktu diasrama, bersihnya mbk, kamar rapi masyaallah.
      Kita juga pernah seminar bareng mbk.

      Sekali lagi makasih motivator banget mbkk nengsiiii. Semoga kita bisa ketemu lagii, semoga mbk juga sukses, dan selalu dalam lindungan Allah SWT juga mbkku.
      Salam kangen dari Kediri

      Hapus

Reti suryani

Reti suryani
Muslimah untuk Indonesia