Powered By Blogger

Jangan jadi Muslimah Nyebelin

 
Aku pernah ngerasain nyapa seseorang yang pakaian nya rapi banget.
Rapi? apa yang terpikir dibenakkan kalian tentang rapi? 
Rapi dalam artian bersih, nyaman dipakai. Yahh muslimah zaman sekarang busanananya sejuk sekali dipandang. Tapi jangan salah dari busana tidak selalu mencerminkan akhlaknya seseorang. Iya kannn???

Nah disini kita bahas sedikit  tentang "Jadi muslimah jangan nyebelin"

"Assalammualaikum , maaf mbak bajunya ketinggian".
"Omg  ketinggian , maksud kamu apa? baju saya kan mahal, Jilbab saya juga mahal banget harganya. Kamu mungkin tidak bisa berbusana seperti saya. Saya sudah soleha dengan jilbab panjang saya". Jawab teman saya.

Terus ada juga teman kita yang pintar ngaji, pintar tilawah, dan suaranya merdu pokoknya dan sering dipuji-puji gitu sama teman-teman kita, namun ketika satu tilawah sama kita, tajwid nya ada yang salah.   Ketika disapa dia hanya membenarkan dirinya sendiri dan dia berkata suaranya merdu serta bacaanya tidak ada yang salah.

Kesempurnaanya hanya milik Allah swt. 
Jadi, kita hanya berusaha memperbaiki diri, tapi jangan sampai kita jadi muslimah yang nyebelin, karena merasa diri kita sudah soleha. Ingat ya teman-teman, orang yang pintar ialah orang yang terus-menerus belajar dalam kesalahan dan selalu mendengar  pendapat orang lain.

Dia yang mau dinasehati. Soal kebenaran biarlah Allah swt. yang mengatur . 
jangan mau dipuji - puji , karena kalimat pijian itu bisa membuat kita sombong ,, kita sering salah persepsi ,, teman sering memuji kita karena ingin membuat kita tambah semangat belajar bukan malah membuat kita besar kepala.

saya menceritakan fakta, sering terjadi dikalangan wanita - wanita muslimah zaman sekarang .

Sederhan Namun indah






Sederhana Namun Indah

salah satu yang membuat kita bisa membedakan mana muslimah benaran dan mana yang kw ? kw apa yahh,, iya itu tadi dia hanya mementingkan busana tapi sedikit ilmunya ,, jangan pernah lelah untuk pergi kemajlis ilmu ,, karena merasa ilmu kita suda luas, akan tetapi kenyataanya sangat minim sekali. 

Terus saja melangkah kemajlis ilmu walau terkadang yang dipelajari itu - itu saja , tapi seenggaknya kamu telah berinfaq hari itu, untuk melangkahkan kaki, mengayunkan tangan, menuju rumahnya Allah swt. Untuk berjihad dijalan Allah swt. Sedangkan yang lain menghabiskan waktunya hanya untuk duniawi. Apalagi kita sama - sama tahu bahwa wanita adalah : Madrasah untuk anak - anaknya.

 Jadi persiapkan diri kita sebaik - baik mungkin, carilah ilmu sebanyak -banyak mungkin, karena anak kita perlu kita didik bukan hanya menambah busana, jalan-jalan lalu lupa dengan tujuan utama kita.
Kamu sering kali menangis lalu bertanya kepada diri sendiri kenapa tidak pernah berubah, padahal hijrah sudah lama, ''jawabannya mungkin kamu terlalu ingin membenarkan diri sendiri''. 

Sehingga tidak ada lagi yang terngiang ditelingamu entah itu dalam bentuk nasehat maupun pendapat dari teman-teman sekitarmu. Jadi seharusnya kita jadi muslimah harus banyak - banyak sabar karena tidak mudah untuk hijrah, semua hal yang kita lakukan didunia ini tidaklah mudah hargai proses yang harus kamu tempuh sekalipun kamu harus berjalan diatas aspal yang berduri .

   jadilah muslimah yang pengalah, mengalah dalam artian walaupun kamu benar kamu harus mengalah sehingga tidak terjadi perdebatan antara kamu dan teman dekat mu.
 Terimakasi telah membaca semoga bermanfaat .

2 komentar

Reti suryani

Reti suryani
Muslimah untuk Indonesia